KODEINDONESIA BONE--Inisiatif program edukasi pangan lokal untuk ketahanan iklim dalam pendidikan formal menyasar guru, peserta didik, dan orang tua. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan keterampilan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap pangan lokal serta keterkaitannya dengan ketahanan iklim.
Penetapan muatan lokal merupakan kewenangan pemerintah daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah menjadi dasar pengembangan kurikulum muatan lokal bagi sekolah-sekolah di daerahnya.
Pada Kurikulum Merdeka, edukasi pangan lokal untuk ketahanan iklim dapat diterapkan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, terintegrasi ke mata pelajaran lain, atau menjadi bagian dari Projek Penguatan Profil Pancasila (P5).
Program ini dapat diselaraskan dengan dua tema, yaitu tema-1 gaya hidup berkelanjutan dan tema-2 kearifan lokal. Dengan demikian, edukasi pangan lokal untuk ketahanan iklim dalam pendidikan formal diyakini menjadi cara yang tepat dan efektif untuk melestarikan pengetahuan tentang pangan lokal, sekaligus sebagai upaya mitigasi terhadap perubahan iklim dan penanaman nilai kepada generasi muda sejak dini.
Pada Lokakarya Peningkatan Kapasitas dan Pengarusutamaan Kurikulum Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim sebagai Materi Muatan Lokal (MULOK), telah disepakati bahwa MULOK Ketahanan Pangan Lokal (Kanpalo) akan berdiri sendiri sebagai satu mata pelajaran. Dalam lokakarya tersebut, tim pengembang kurikulum telah menyepakati elemen, capaian pembelajaran, dan tujuan pembelajaran. Melalui dua kali rapat kerja yang telah dilakukan, telah dihasilkan dokumen kurikulum, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), modul ajar, draft buku bahan ajar, serta daftar bahan ajar pendukung lainnya untuk MULOK Kanpalo.
Kurikulum ini akan diujicobakan di 19 Sekolah Dasar (SD) dan 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dengan total 34 sekolah contoh di Kabupaten Bone, sebelum nantinya diterapkan di seluruh SD dan SMP se-Kabupaten Bone. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan bimbingan teknis untuk guru sekolah contoh yang akan mengajarkan kurikulum Kanpalo. Perlu disampaikan kepada Bapak/Ibu peserta BIMTEK MULOK Kanpalo bahwa sekolah yang tidak mengikuti kegiatan BIMTEK tidak dapat menjadi sekolah uji coba dan penginapan tidak disediakan oleh panitia.
Kegiatan ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, memberikan dorongan kepada guru dan kepala sekolah untuk menerapkan kurikulum muatan lokal ketahanan pangan lokal di masing-masing sekolah. Kedua, memberikan penguatan kapasitas kepada guru dalam melaksanakan pembelajaran muatan lokal ketahanan pangan lokal.
Dari pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan para guru pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki kapasitas yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran uji coba kurikulum dan bahan ajar muatan lokal ketahanan pangan lokal. Kegiatan ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 Oktober 2024.
Kepala Bappeda kabupaten Bone Dr Ade Fariq Ashar mengatakan
kegiatan ini sangat positif dan melihat bahwa keberlanjutannya program ini sangat bagus karena penguatan ketahanan pangan lokal ini sangat cocok dengan isu nasional yang lagi ngetren sekarang apalagi nanti ini akan diterapkan di sekolah yang diterapkan di sekolah itu bukan terkait dengan bagaimana memproduksi bagaimana tetapi mengenalkan kepada anak-anak kita khususnya di tingkat SD SMP
Kemudian bagi sekolah-sekolah yang mempunyai lahan yang kosong mungkin bisa di diadakan edukasi sekaligus menanam dengan pola tanam jangka pendek saja supaya begitu dia lulus ada hasil untuk makanan(*)