KODEINDONESIA BONE--Hadirkan Suasana keakraban di Rumah Jabatan Bupati Bone, saat Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM saat audiensi penting dari jajaran Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Minggu, 13 April 2025.
Turut hadir , Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh. Nuryani Zainudin, Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, drh. Agustia, serta tim dari Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner (Dit Kesmavet), Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak (Dit Bitpro), dan Direktorat Kesehatan Hewan (Dit Keswan).
Kehadiran mitra strategis seperti perwakilan Charoen Pokphand, Bu Yusi, serta Haji Atma dari PT Elper juga menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam membangun ekosistem peternakan yang sehat dan berkelanjutan di Kabupaten Bone.
Bupati Bone menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan sektor peternakan di daerahnya. "Kami menyambut baik kunjungan ini sebagai bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Bone memiliki potensi besar di bidang peternakan, dan dengan dukungan semua pihak, kita optimis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak serta menjamin ketahanan pangan hewani," ujar H. Andi Asman Sulaiman.
Sementara itu, Dr. drh. Agung Suganda menegaskan pentingnya integrasi program dari hulu ke hilir, termasuk memperkuat pengawasan terhadap penyakit hewan menular serta mendorong peningkatan kualitas produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
Audiensi ini diakhiri dengan diskusi terbuka yang penuh antusias, menjanjikan langkah-langkah konkret untuk menjadikan Kabupaten Bone sebagai salah satu lumbung ternak nasional.
Diketahui Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. drh. Agung Suganda ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi pusat dan daerah di sektor peternakan dan kesehatan hewan. Dalam pertemuan itu, berbagai isu krusial dibahas, mulai dari penguatan sistem kesehatan hewan, peningkatan produktivitas ternak, hingga perlindungan kesehatan masyarakat melalui pengawasan produk asal hewan (*)